Jualan baju itu menarik, tapi berapa keuntungan jualan baju online? Begini cara hitung yang tepat agar margin bisnis tetap sehat dan besar, meskipun persaingan makin ketat.
Baju memang pasarnya besar, modalnya fleksibel, dan peluang usaha cukup tinggi. Tapi di balik itu, banyak pemula yang merasa bingung saat melihat laporan penjualan.
Orderan masuk, chat ramai, tapi saldo di rekening tidak bertambah. Seringnya bukan karena bisnisnya tidak bagus. Tapi karena cara menghitung keuntungan yang masih keliru.
Artikel ini akan membantu kamu memahami berapa sebenarnya berapa keuntungan jualan baju online, bagaimana menghitungnya, dan strategi apa saja yang bisa digunakan.
Cara Hitung Untung Biar Tidak Bingung
Salah satu penyebab paling umum kenapa pebisnis pemula merasa “kok untung tapi uang habis?” adalah karena mereka menghitung profit hanya dari harga beli dan harga jual. Padahal konsep perhitungan keuntungan jauh lebih lengkap dari itu.
Apa Itu Modal Total (HPP)?
HPP (Harga Pokok Penjualan) adalah semua biaya yang kamu keluarkan untuk membuat satu produk siap jual. Ini bukan sekadar harga beli dari supplier. Contoh HPP untuk 1 baju:
|
Komponen HPP |
Biaya |
| Harga beli dari supplier | Rp50.000 |
| Ongkir dari supplier ke kamu | Rp3.000 |
| Plastik + stiker brand | Rp2.000 |
| Biaya quality check sederhana | Rp500 |
| Total Modal (HPP) | Rp55.500 |
Banyak pemula hanya menghitung Rp50.000 sebagai modal, padahal ada 5.500 lagi yang ikut memakan profit. Inilah yang bikin uang terlihat “hilang.” karena kurang tepat dalam menghitung berapa keuntungan jualan baju online.
Untung Kotor vs Untung Bersih
Supaya kamu punya gambaran yang akurat, bedakan dua jenis keuntungan:
1. Untung Kotor yaitu Untung kotor = Harga jual – HPP
2. Untung Bersih yaitu Untung bersih = Untung kotor – Biaya operasional lain
3. Biaya Operasional yang sering terlupakan
- Biaya admin marketplace
- Cashback/ongkir subsidi
- Ads/iklan
- Retur barang
- Packaging tambahan (bubble wrap, kotak)
- Biaya alat (timber tag, tag gun, listrik, dll.)
4. Contoh Perhitungan:
- Harga jual: Rp85.000
- Modal total: Rp55.500
- Untung kotor: Rp29.500
- Biaya lain: Admin marketplace: Rp4.000, Iklan: Rp2.000, Free ongkir: Rp1.500
Untung bersih:
Rp29.500 – Rp7.500 = Rp22.000 per produk
Kalau kamu jual 200 pcs per bulan, untung bersih kamu jadi: 200 x Rp22.000 = Rp4.400.000
Berapa Profit yang Sehat?
Berapa keuntungan jualan baju online untuk bisnis fashion online yaitu
- Profit bersih <15%: terlalu kecil, rawan rugi
- Profit bersih 20%–25%: sehat untuk pemula
- Profit bersih 30%+: sangat bagus, biasanya terjadi kalau punya brand sendiri
Berapa Keuntungan Jualan Baju Online?
A. Dropshipper (Tanpa Stok Barang)
Keuntungan:
- Margin 5–15%
- Tidak butuh modal besar
- Risiko kecil
Kelemahan:
- Tidak bisa kontrol kualitas
- Foto produk sama seperti semua reseller lain
- Margin paling tipis
- Telat dikirim supplier maka kamu yang disalahkan
Contoh:
Harga supplier Rp50.000, kamu jual Rp59.000 → margin 9.000 (18%) tapi setelah biaya admin dan promo? Tinggal 5–10%.
B. Reseller (Beli Stok Barang)
Keuntungan:
- Margin 15–30%
- Bisa pilih stok sendiri
- Bisa foto produk dengan gaya sendiri
- Lebih bebas atur brand dan harga
Risiko:
- Modal perlu di awal
- Ada risiko dead stock
- Perlu tempat penyimpanan
Contoh:
- Harga grosir Rp45.000, kamu jual Rp70.000
- HPP termasuk packaging Rp48.000
- Untung kotor Rp22.000
Berapa keuntungan jualan baju online? Setelah biaya admin maka untung bersih 17.000 (sekitar 24%).
C. Bikin Brand Sendiri (Produksi)
Model berapa keuntungan jualan baju online ini paling menantang tapi menguntungkan dan bisnis fashion terbesar di Indonesia ada di kategori ini yaitu bikin brand sendiri.
Keuntungan:
- Margin 30–45% atau lebih
- Kamu bisa kontrol kualitas, desain, dan positioning
- Peluang repeat order lebih besar
- Value brand naik dari waktu ke waktu
Risiko:
- Modal besar
- Salah prediksi tren → stok menumpuk
- Harus paham quality control
Contoh:
- Modal produksi Rp40.000, kamu jual Rp99.000
- HPP + kemasan Rp44.000
- Untung kotor Rp55.000
- Admin + iklan Rp10.000
- Untung bersih Rp45.000 (45%)
Cara Meningkatkan Margin Keuntungan
Ini bagian yang paling banyak dicari pemula untuk mengetahui berapa keuntungan jualan baju online. Lalu, bagaimana caranya supaya untung tidak habis karena perang harga dan biaya tersembunyi? Simak jurus ampuh strateginya di bawah ini!
1. Jangan Ikutan Banting Harga
Karena harga murah mungkin menarik, tapi jarang membuat kita kaya. Sebaliknya, jual murah bikin: Profit tipis, Tidak punya dana buat iklan, dan Stok habis tapi uang tidak terkumpul
Solusinya yaitu tawarkan nilai yang tidak ditawarkan pesaing, seperti: Bahan lebih adem, Model eksklusif, Foto produk premium, Garansi retur, Pengiriman cepat, dan Packaging rapi.
Dari sini kita bisa mengetahui bahwa rumus usaha berapa keuntungan jualan baju online bagi sebagian orang membeli karena “value”, bukan sekadar angka harga.
2. Atasi Dead Stock dengan Cepat
Dead stock itu racun untuk bisnis. Modal kamu tertahan dan tidak bisa diputar. Nah, di sini kamu harus menggunakan strategi menghabiskan stok dengan cara seperti:
- Flash sale khusus 3 hari
- Diskon bertahap (10% → 20% → 30%)
- Bundling hemat (Beli 2 lebih murah)
- Beri free gift kecil
- Kerjasama dengan reseller kecil untuk clearance
- Gunakan stok lama untuk konten styling Mix & Match
Tujuannya: modal kembali, bukan mengejar berapa keuntungan jualan baju online.
3. Antisipasi Biaya Terselubung
Biaya kecil seperti admin, fee payment, cashback, dan retur bisa menggerus keuntungan tanpa kamu sadar. Cara mengatasinya:
- Tambahkan markup 3–5% pada harga jual untuk menutup biaya tersembunyi.
- Catat semua biaya per produk agar kamu tahu profit bersih yang sebenarnya.
- Gunakan spreadsheet sederhana untuk hitung HPP vs profit.
4. Tingkatkan Nilai Produk Tanpa Menambah Banyak Biaya
Ini strategi margin tinggi tanpa modal besar. Jadi berapa keuntungan jualan baju online? Dari nilai yang meningkat maka harga boleh lebih tinggi. Kamu bisa tambah value lewat:
- Foto yang lebih profesional
- Deskripsi produk yang jelas dan lengkap
- Video try-on
- Testimoni real
- Packaging yang simple tapi rapi
- Warna-warna yang sedang tren
- Ukuran yang lengkap sampai ukuran besar
5. Bangun Produk Evergreen
Produk model timeless biasanya tidak cepat kadaluarsa, tidak tergantung musim, repeat order lebih tinggi. Contoh: basic tee, kemeja polos, tunik sederhana, outer basic. Sebab produk seperti ini minim risiko dead stock.
Kesimpulan
Bisnis fashion selalu punya pasar besar. Keuntungannya bisa sangat menarik kalau kamu tahu cara menghitung berapa keuntungan jualan baju online pada profit dengan benar dan tahu strategi untuk menjaga margin.
Intinya adalah jangan cuma fokus jual murah, pastikan setiap biaya masuk ke HPP, lacak untung bersih, bukan hanya untung kotor, gunakan strategi bundling, value-based pricing, dan visual yang bagus, dan pilih model bisnis yang sesuai kemampuan modalmu
Dan kalau kamu ingin jualan dengan lebih mudah, kamu bisa memanfaatkan Evermos untuk kamu yang ingin jualan tanpa ribet cari supplier dan Everpro sebagai partner mengelola toko online dengan lebih rapi. Mulai dari laporan biaya, logistik, hingga manajemen order.
Dua platform ini bisa bantu kamu menjaga profit tetap aman, dan bisnis tumbuh lebih cepat!