Bongkar Tuntas! 3 Perbedaan Reseller Dropship dan Affiliate yang Menentukan Arah Bisnismu!

Perbedaan reseller dropship dan affiliate sering kali bikin bingung banyak orang yang baru ingin memulai bisnis online. Dunia bisnis digital memang dipenuhi berbagai istilah yang sekilas mirip tapi ternyata punya sistem kerja yang sangat berbeda.

Bagi yang ingin mencari penghasilan tambahan tanpa ribet, memahami perbedaan ini adalah langkah pertama menuju sukses finansial. Memilih model bisnis yang tepat bukan sekadar ikut tren tapi langkah penting menuju sukses finansial. 

Di artikel ini kita akan membedah secara tuntas bagaimana perbedaan reseller dropship dan affiliate, agar Anda bisa memilih yang paling cocok dengan kondisi: modal minim → waktu terbatas → ingin fleksibel dari rumah. Yuk kita mulai!



Perbedaan Reseller Dropship dan Affiliate

Sebelum memutuskan model mana yang paling cocok, penting untuk memahami dulu perbedaan reseller dropship dan affiliate secara mendasar. Banyak orang tertukar antara bisnis reseller dan dropship, padahal keduanya punya cara kerja dan tanggung jawab yang sangat berbeda.

Mari kita pahami satu per satu:

a. Secara Istilah

Perbedaan reseller dropship dan affiliate pada dasarnya bisa diketahui dari pengertian masing-masing, yaitu:

  • Reseller: Orang yang membeli produk dari supplier atau distributor, menyetok barang, kemudian menjual kembali ke konsumen dengan harga sendiri.
  • Dropshipper: Orang yang menawarkan atau menjual produk milik supplier tanpa harus menyetok barang sendiri. Saat ada pesanan, ia meneruskan ke supplier supaya supplier yang mengirim atas nama dropshipper.
  • Affiliate (affiliate marketing): Orang yang mempromosikan produk atau layanan milik pihak lain, ketika terjadi penjualan melalui link atau kode rujukan miliknya, ia mendapatkan komisi. Tidak mengurus stok, pengiriman atau layanan purna-jual.

b. Secara Model Bisnis

Dari segi model bisnis, perbedaan reseller dropship dan affiliate juga bisa tergambar dengan jelas. 

Jika dilihat lebih detail, perbedaan dropship dan affiliate terletak pada sistem kerja: dropshipper masih menjual lewat toko sendiri, sedangkan affiliate lebih fokus membangun personal brand dan membagikan link promosi dari brand yang direkomendasikan. 

  • Reseller: Anda beli barang, punya stok, tanggung jawab pengemasan & pengiriman, kontrol harga sendiri.
  • Dropship: Anda fokus pada pemasaran/promosi, stok dan pengiriman ditangani supplier; Anda meneruskan order.
  • Affiliate: Anda fokus pada promosi (konten, sosial media, website), link afiliasi Anda yang digunakan, transaksi dan pengiriman jadi urusan penyedia produk.

c. Secara Fokus Keuntungan

Meski perbedaan dropship dan affiliate terlihat tipis karena sama-sama tidak perlu stok barang, cara menghasilkan keuntungan keduanya berbeda. Setiap model punya fokus keuntungan dan tingkat risikonya masing-masing.

  • Reseller: Potensi margin lebih besar kalau barang bisa dibeli murah & dijual bagus. Tapi risikonya lebih besar karena modal dan stok.
  • Dropship: Modal kecil atau bahkan bisa tanpa modal besar, risiko stok minimal. Tapi margin bisa lebih kecil, dan kontrol lebih terbatas. Keuntungan dropship diperoleh dari selisih harga jual yang kamu tetapkan sendiri dari harga supplier.
  • Affiliate: Hampir tanpa modal (tergantung jenis promosi); risiko rendah karena Anda tidak pegang barang/stok/pengiriman; tapi kontrol atas produk & harga sangat terbatas. Pada affiliate, Anda mendapat keuntungan dari komisi setiap kali ada pembelian melalui link afiliasi kamu.

Perbandingan Reseller Dropshipper dan Affiliate

perbedaan reseller dropship dan affiliate
sumber: freepik.com

Setelah memahami perbedaan reseller dropship dan affiliate dari sisi istilah dan model bisnis, sekarang saatnya kita lihat perbandingan ketiganya secara lebih konkret.

Faktor Pembeda Reseller Dropshipper Affiliate
Modal stok Harus membeli stok Tidak perlu stok sendiri Tidak menyetok barang
Pengiriman/logistik Tanggung sendiri (kemas & kirim) Supplier yang kirim ke pelanggan Tidak bertanggung pengiriman
Risiko kerugian Lebih besar (stok bisa tak laku) Risiko lebih kecil Risiko paling kecil
Kontrol harga Bisa atur sendiri Beberapa kontrol, tapi terbatas Hampir tidak bisa atur sendiri
Margin keuntungan Potensi paling tinggi Margin menengah/tergantung stok & supplier Margin tergantung komisi, bisa kecil tapi fleksibel

Bisnis Mana yang Cocok untuk Pemula?

Berikut panduan praktis berdasarkan perbedaan reseller dropship dan affiliate, agar Anda bisa mempertimbangkan mana yang cocok untuk kondisi Anda (tanpa banyak modal, waktu terbatas, fleksibel dari rumah):

  • Pilih Reseller kalau:
    • Anda punya modal awal yang cukup untuk membeli stok.
    • Anda punya ruang atau tempat penyimpanan barang.
    • Anda siap urus kemasan, pengiriman, dan layanan pelanggan.
    • Anda ingin margin keuntungan maksimal dan kontrol penuh atas branding.

Namun: kalau Anda tidak punya tempat penyimpanan atau tidak ingin repot packing, maka model reseller mungkin kurang cocok. Misalnya, Anda ingin menjadi reseller sepatu original, maka harus memiliki stok produk terlebih dulu.

  • Pilih Dropshipper kalau:
    • Anda mau mulai tanpa modal besar atau bahkan tanpa stok barang.
    • Anda fokus ke pemasaran/promosi (via sosial media, grup chat, marketplace).
    • Anda siap kerja sama supplier yang cepat dan dapat dipercaya, karena reputasi Anda ikut dipertaruhkan.

Cocok buat ibu rumah tangga, mahasiswa, karyawan yang ingin usaha sampingan tanpa banyak risiko.

  • Pilih Affiliate kalau:
    • Anda punya platform yang sudah atau bisa Anda kembangkan (blog, sosial media, channel YouTube) atau punya komunitas yang bisa dijangkau.
    • Anda nyaman hanya sebagai “promotor”, tidak mau terlibat dalam stok, pengemasan, pengiriman.
    • Anda ingin fleksibilitas penuh, bisa dikerjakan dari mana saja, kapan saja. Tapi perlu diingat: karena Anda bukan pemilik produk, margin bisa tetap sesuai komisi, Anda perlu kerja keras membangun trafik & reputasi.

Kesimpulan

Setiap model bisnis punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Tidak ada yang paling sempurna, semua kembali pada kondisi, modal, waktu, dan tujuan kamu. 

Memahami perbedaan reseller dropship dan affiliate akan membantumu menentukan jalan usaha yang paling pas dan realistis untuk dijalankan. Bagi pemula yang ingin mulai usaha tanpa modal besar, fleksibel, dan minim risiko, model dropship bisa jadi pilihan paling ideal. 

Terlebih lagi, sekarang ada platform seperti Evermos yang menggabungkan kemudahan sistem dropship dengan keuntungan ala reseller. Kamu bisa jualan produk berkualitas, tetap tanpa stok, tapi dengan margin yang menarik.

Jadi, tunggu apa lagi? Saatnya mulai langkah pertama Anda hari ini, karena peluang besar dimulai dari keberanian untuk mencoba.